Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung - Polemik terkait kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Lampung sedang hangat diperbincangkan, terlebih Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, mengatakan semua sekolah sudah boleh menggelar pembelajaran tatap muka. 

Namun demikian, ada syaratnya yakni hanya berlaku bagi wilayah yang menerapkan PPKM Level 1 hingga Level 3.

BACA JUGA: Tekan Kasus Covid-19, Klinik Saibumi Hadirkan Tes Antigen Drive Thru

Menilik angka penyebaran virus covid-19 di Lampung yang di update per 25 Agustus 2021, tidak ada satu pun daerah kabupaten/kota yang masuk zona merah, 13 kabupaten/kota berada di zona orange dan dua di zona kuning. 

Berangkat dari hal itu saibumi.com, mencoba meminta sedikit pendapat kepada wali murid, dan para murid tentang kegiatan belajar tatap muka apabila digelar. 

Nurul Azizah warga Tanjung Senang salah seorang wali murid siswi SMPN 20 Bandarlampung mengungkapkan kegiatan belajar tatap muka dianggap lebih efektif dibandingkan online atau daring.

"Harapannya saya bisa anak-anak belajar seperti zaman sekolah dahulu lebih efektif sih menurut saya. Kalau online terus anak-anak kapan majunya, jadi kebiasaan liat google mulu," ungkap Nurul kepada saibumi.com, Kamis (26/8/2021).

Sementara itu, Tri Hayati wali murid seorang siswa di SDN 3 Way Kandis mengatakan, dia selaku orang tua sangat mengizinkan anaknya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka. 

"Setiap orang tua pasti ada rasa was-was dengan Corona, tapi jujur saya setuju belajar tatap muka dilakukan. Saya yakin para siswa nurut kok mengikuti protokol kesehatan dan menaati prosedur sekolah," jelasnya 

Adit, Dika, dan Josua siswa di SMPN 19 Bandarlampung mengatakan "Kangen sekolah lah om, berangkat pagi, pokoknya seruan belajar di kelas," tukasnya.

Saat saibumi.com menanyakan kepada salah seorang guru di salah satu SMPN Negeri di Kota Bandarlampung, ia pun menyampaikan. 

"Rindu saya mas ngajar di depan siswa secara tatap muka, namun semua kembali lagi kepada peraturan pemerintah. Kami pihak sekolah pasti bakal menuruti apa yang sudah menjadi kebijakan, tak lupa kami juga harus mendapatkan persetujuan dari wali murid," pungkasnya. (Riduan)

BACA JUGA: Tekan Kasus Covid-19, Klinik Saibumi Hadirkan Tes Antigen Drive Thru